THE DREAM BLOG
Blog ini bukan blog yang terbaik tapi mencoba untuk menjadi blog yang terbaik
Rabu, 17 September 2014
Kamis, 29 November 2012
Minggu, 13 September 2009
Maxsimal Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sambah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik .
Teknologi biogas
Gas methan terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa
udara) oleh bakteri methan atau disebut juga bakteri anaerobik dan
bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung
bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4) yang
apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Sebetulnya di
tempat-tempat tertentu proses ini terjadi secara alamiah sebagaimana
peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat
Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,
(Kompas, 17 Maret 2005). Gas methan sama dengan gas elpiji (liquidified
petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas methan mempunyai satu atom
C, sedangkan elpiji lebih banyak.
Kebudayaan
Mesir, China, dan Roma kuno diketahui telah memanfaatkan gas alam ini
yang dibakar untuk menghasilkan panas. Namun, orang pertama yang
mengaitkan gas bakar ini dengan proses pembusukan bahan sayuran adalah
Alessandro Volta (1776), sedangkan Willam Henry pada tahun 1806
mengidentifikasikan gas yang dapat terbakar tersebut sebagai methan.
Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), memperlihatkan
asal mikrobiologis dari pembentukan methan.
Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset dalam bidang ini dilakukan.
Jerman dan Perancis melakukan riset pada masa antara dua Perang Dunia
dan beberapa unit pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah
pertanian. Selama Perang Dunia II banyak petani di Inggris dan benua
Eropa yang membuat digester kecil untuk menghasilkan biogas yang
digunakan untuk menggerakkan traktor. Karena harga BBM semakin murah dan
mudah memperolehnya pada tahun 1950-an pemakaian biogas di Eropa
ditinggalkan. Namun, di negara-negara berkembang kebutuhan akan sumber
energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Kegiatan produksi
biogas di India telah dilakukan semenjak abad ke-19. Alat pencerna
anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900. (FAO, The Development and
Use of Biogas Technology in Rural Asia, 1981).
Negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan
Papua Niugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat
pembangkit gas bio dengan prinsip yang sama, yaitu menciptakan alat yang
kedap udara dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna
(digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa
hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran gas bio yang terbentuk.
Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk
menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan
kulkas, mesin tetas, traktor, dan mobil. Secara sederhana, gas methan
dapat digunakan untuk keperluan memasak dan penerangan menggunakan
kompor gas sebagaimana halnya elpiji.
Alat pembangkit biogas
Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung
(floating type) dan tipe kubah tetap (fixed dome type). Tipe terapung
dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya
ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung
gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan
bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti
pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester
ini disebut juga tipe India. Pada tahun 1978/79 di India terdapat l.k.
80.000 unit dan selama kurun waktu 1980-85 ditargetkan pembangunan
sampai 400.000 unit alat ini.
Tipe kubah adalah
berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat
bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga
yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola).
Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau
tipe China (lihat gambar). Tahun 1980 sebanyak tujuh juta unit alat ini
telah dibangun di China dan penggunaannya meliputi untuk menggerakkan
alat-alat pertanian dan untuk generator tenaga listrik. Terdapat dua
macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter
kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok.
India dan China adalah dua negara yang tidak mempunyai sumber energi
minyak bumi sehingga mereka sejak lama sangat giat mengembangkan sumber
energi alternatif, di antaranya biogas.
Di
dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa
dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian
rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas
tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas
dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas
kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti
jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.
Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu
bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah
setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan
melalui saluran pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah â?dicernaâ?
oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry atau
lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang
telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan
untuk memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan
dapat dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam
karung.
Untuk permulaan memang diperlukan biaya
untuk membangun pembangkit (digester) biogas yang relatif besar bagi
penduduk pedesaan. Namun sekali berdiri, alat tersebut dapat
dipergunakan dan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun. Untuk ukuran
8 meter kubik tipe kubah alat ini, cocok bagi petani yang memiliki 3
ekor sapi atau 8 ekor kambing atau 100 ekor ayam di samping juga
mempunyai sumber air yang cukup dan limbah tanaman sebagai pelengkap
biomassa. Setiap unit yang diisi sebanyak 80 kilogram kotoran sapi yang
dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1
meter kubik biogas yang dapat dipergunakan untuk memasak dan penerangan.
Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa
berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.
Pembangkit biogas juga cocok dibangun untuk peternakan sapi perah atau
peternakan ayam dengan mendesain pengaliran tinja ternak ke dalam
digester. Kompleks perumahan juga dapat dirancang untuk menyalurkan
tinja ke tempat pengolahan biogas bersama. Negara-negara maju banyak
yang menerapkan sistem ini sebagai bagian usaha untuk daur ulang dan
mengurangi polusi dan biaya pengelolaan limbah. Jadi dapat disimpulkan
bahwa biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut
menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi dan meningkatkan
kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang bermutu.
Untuk menuai hasil yang signifikan, memang diperlukan gerakan secara
massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi,
penyuluhan, dan pendampingan. Dalam jangka panjang, gerakan pengembangan
biogas dapat membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber
daya kehutanan. Mengenai pembiayaannya mungkin secara bertahap sebagian
subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas.
Melalui jalan ini, mungkin imbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk
bersama-sama memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasika.
Langganan:
Postingan (Atom)